Bermain game sepertinya sudah menjadi kebiasaan semua orang. Bahkan pada zaman belum muncul komputer dan internet pun, orang-orang terdahulu sudah melakukan ‘game’ yang bentuknya berupa permainan tradisional. Jika dibandingkan dengan saat ini, tentu jenis gamenya berbeda jauh. Namun, tujuannya tetap sama : sebagai sumber hiburan dan relaksasi dari kesibukan. Bahkan, saat ini malah ada yang menjadikan game sebagai alat menambah pemasukan. 

Bicara tentang game, selain menjadi hiburan saat ini game sudah sangat menjamur bahkan juga bisa mengakibatkan kecanduan bagi penggunanya. Dalam beberapa waktu, ‘kata game’ memberikan konotasi negatif ketika dijadikan bahan pembicaraan karena kebanyakan yang memainkan game dianggap membuang waktu dan sudah kecanduan dengan game. Ini terjadi khususnya kepada pengguna game kompetisi seperti Mobile Legend, Free Fire ataupun Player Unknown’s Battleground (PUBg). Kecanduan dengan game ini jika bukan untuk keperluan positif memang mengganggu sekali. Selain membuang waktu, kesehatan juga terganggu karena sering begadang dan sering terekspos radiasi layar handphone

Berangkat dari masalah ini, kami mencari apakah ada game yang bikin kecanduan tapi ada manfaatnya. Ternyata, ada juga lho game yang seperti itu. Game ini sempat viral beberapa waktu. Penasaran apa namanya? Mari kita bahas.  

Banyak warganet khususnya pengguna sosial media yang belakangan ini memamerkan sebuah gambar pencapaian mereka terhadap sebuah permainan. Bentuk gambar yang dipamerkan berupa kotak-kotak berwarna dan bertuliskan nama permainan tersebut. Permainan yang dimaksud bernama Katla dan Kotla. 

Katla

Permainan ini merupakan permainan tebak kata yang pembuatannya terinspirasi dari sebuah game sejeni namun menggunakan bahasa Inggris. Permainan tersebut adalah Wordle yang diciptakan oleh New York Times. 

Cara bermainnya, setiap hari akan ada satu kata rahasia yang harus kamu tebak setiap harinya. Cara menebaknya simpel saja. Kamu cukup menebak kata yang menurut kamu benar, dan menekan tombol enter untuk memeriksanya. Kata yang kamu masukkan harus terdiri dari lima huruf dan termasuk kata yang terdaftar di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 

Kamu memiliki enam kali kesempatan dalam menebak kata rahasia yang disediakan. Jika kamu tidak bisa menebak sampai kesempatan ke-enam, maka kamu dinyatakan kalah dan harus bermain lagi di hari berikutnya. Apakah tidak ada petunjuk sama sekali? Bisa dibilang begitu. Karena kata yang jadi jawaban sama sekali tidak memiliki clue untuk kita lebih mudah menebak. Namun kamu bisa menebak menggunakan petunjuk warna yang ada. Jika warna yang muncul adalah abu-abu, makan huruf tersebut tidak ada dalam kata rahasia di hari itu. Sebaiknya kamu tidak menggunakan huruf itu lagi di kesempatan selanjutnya. Jika kotaknya muncul dengan warna kuning, maka itu artinya tebakanmu sudah benar tapi posisi hurufnya masih salah. Kamu bisa mencoba di kesempatan selanjutnya dengan mengubah posisi huruf tersebut. Jika yang muncul berwarna hijau, selamat! Artinya huruf tebakanmu sudah benar dan posisinya pun benar. Eits, tapi jangan senang dulu, kamu masih ada tantangan untuk menyelesaikan sisa huruf yang belum ditebak ya. 

Kotla

Permainan ini adalah saudara kandungnya Katla. Tapi yang jadi kata rahasia adalah kabupaten dan kota yang ada di Indonesia. Cara bermainnya juga sama persis dengan Katla. Kamu cukup menebak dengan enam kali kesempatan menebak, lalu akan ada petunjuk warna untuk nama kota tebakanmu.

Perbedaannya adalah, jumlah huruf yang digunakan tidak dibatasi jumlahnya. Ada nama tempat yang yang pendek saja seperti Blitar, Metro, dan Dili. Bahkan ada juga nama daerah dan sangat panjang dan namanya asing seperti Humbang Hasundutan atau Ogan Komering Ilir. Menariknya, selain petunjuk warna, kamu akan mendapatkan petunjuk berupa angka dan tanda panah yang artinya adalah arah dan jarak kabupaten atau kota yang dimaksud dengan kabupaten atau kota tebakanmu. Misalnya ada angka 198,5 dan panah ke atas, itu berarti kota yang dimaksud posisinya 198.5 kilometer ke arah utara dari kota tebakanmu. Asik sekali bukan?